Pages

Ayo nampang

Blog ini merupakan dokumentasi yang meliput kegiatan komunitas Pringwulung Gowes Community

Semua butuh perjuangan

Kami juga manusia biasa yang bisa kehabisan tenaga ketika menggowes sepda apalagi di tanjakan

Wisata plus+plus

Kegiatan gowes juga dijadikan ajang wisata mengenal peninggalan kebudayaan negeri

Siapa pun boleh ikut

Siapa pun kamu, Apa pun sepedamu, Ayo kita gowes bareng!!

Gowes to Candi Borobudur

Rute ter-amazing kami... T.O.P. pokokmen

23.8.12

Gowes Mengejar Matahari di Embung Tambakbaya

Selasa, 21 Agustus 2012, masih dalam suasana lebaran jadinya yang olahraga di sekitaran embung belum seramai hari biasa. Maklum saja tempat ini salah satu tempat gratis untuk olahraga, refreshing dan cuci mata di Jogja. Fungsi utama Pembangunan Embung Tambakboyo sebagai konservasi Air di Kawasan Perkotaan Sleman. Kawasan ini dapat dikembangkan untuk Waterpark dan kegiatan bisnis air lainnya (budidaya perikanan darat). Berhubung belum banyak info resmi situs embung ini baik independen dari blogger maupun pemerintah daerah kita nikmati dulu foto-foto ini saja.











Gowes Mengejar SUNSET

Gowes ke Pantai Parangtritis

Senin, 20 Agustus 2012, di saat yang lain merayakan hari lebaran kedua pada bulan Ramdhan 1433 Hijriah  justru kami gowes mengambil tujuan Pantai Parangtritis, Yogyakarta. Menurut info dari gamawisata, Sejarah nama Parangtritis bisa dibilang cukup menarik. Konon, ada seorang pelarian dari Kerajaan Majapahit bernama Dipokusumo yang melakukan semedi di kawasan ini. Ketika sedang bersemedi, ia melihat air yang menetes (tumaritis) dari celah-celah batu karang (parang). Kemudian ia memberi nama daerah tersebut Parangtritis yang berarti air yang menetes dari batu.

Pantai Parangtritis diyakini merupakan perwujudan dari kesatuan trimurti yang terdiri dari Gunung Merapi, Keraton Jogja, dan Pantai Parangtritis itu sendiri. Masyarakat setempat meyakini Pantai Parangtritis merupakan bagian dari daerah kekuasaan Ratu Selatan atau yang dikenal dengan nama Nyai Roro Kidul. Menurut mereka, Nyai Roro Kidul menyukai warna hijau, oleh karena itu wisatawan yang berkunjung ke Parangtritis disarankan tidak memakai baju berwarna hijau. Selain sarat dengan kisah misteri Nyai Roro Kidul, Pantai Parangtritis juga dikisahkan sebagai tempat bertemunya Panembahan Senopati dengan Sunan Kalijaga sesaat setelah Panembahan Senopati selesai menjalani pertapaan. Selain terkenal sebagai tempat rekreasi, Parangtritis juga merupakan tempat keramat. Banyak pengunjung yang datang untuk bermeditasi. Pantai ini merupakan salah satu tempat untuk melakukan upacara Labuhan dari Keraton Jogjakarta.

Keistimewaan  

Parangtritis adalah sebuah pantai yang landai dan mempesona dikombinasikan dengan bukit berbatu, bukit pasir, dengan pasir berwarna hitam. Pantai Parangtritis yang cantik memiliki banyak fenomena yang menarik, baik pemandangan alamnya maupun kisah supranaturalnya. Ombak Parangtritis selalu membawa kayu dan bambu menuju darat yang mungkin berasal dari pantai lain di dekatnya. Beberapa kayu diambil dan dibawa oleh penduduk setempat untuk kemudian digunakan di rumah mereka sendiri. Pantai Parangtritis juga merupakan sebuah kawasan wisata yang sempurna untuk menikmati matahari tenggelam (sunset) yang sangat romantis.

Komplek yang termasuk kawasan wisata Pantai Parangtritis meliputi: Pantai Parangtritis, Pantai Parangkusumo, Pantai Depok, Dataran Tinggi Gembirowati, Petilasan Parangkusumo, Pemandian Parangwedang, Makam Syeh Maulana Magribi, Makam Syeh Bela Belu, Makam Ki Ageng Selohening, Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Depok, dan Gumuk Pasir (barchan). Di Parangkusumo terdapat kolam permandian air panas (belerang) yang diyakini dapat menyembuhkan berbagai penyakit dalam. Kolam ini diketemukan dan dipelihara oleh Sultan Hamengku Buwono VII. Adanya komplek kerajinan kerang, hotel bertaraf Internasional (Queen of South), serta penyewaan paralayang, dokar wisata, kuda, dan motor ATV (All-terrain Vechile), juga para penjual jagung bakar dan jajanan-jajanan tradisional lainnya di Parangtritis ikut menyemarakkan pariwisata di wilayah ini.

FYI: kalau gowes bebas dari bayar retribusi masuk lho! :D

Berangkat dari Pringwulung pukul 05.30 menyusuri kota dan menembus Jalan Parangtritis yang akan langsung menuju Pantai Parangtritis, dijamin kalau ikut jalan ini ga bakalan kesasar. :D

Jembatan Kretek, Bantul

 Selamat datang di PARANGTRITIS








Ini foto kulineran menikmati Sate Kambing


Pulangnya mampir Pasar Seni Gabusan ketemu Buddha dulu

Ringkasan Gowes Ngabuburit Selama Bulan Ramadhan 2012

Badan boleh berpuasa, tapi fisik harus tetap dilatih. Karena sebagian besar anggota Pringwulung Gowes Community diwajibkan berpuasa maka jadwal gowes pun disesuaikan pada jam-jam ngabuburit atau menjelang berbuka puasa.
Selama bulan Ramadhan 2012 ini kami sempat gowes bareng 3 kali.. semua pada waktu Minggu sore.

Ini foto ketika melewati Jembatan Babarsari. Gowes Minggu I

Foto-foto di bawah ini ketika Gowes Minggu II. Lokasi: Embung Tambakbaya.







Minggu III Gowes blusukan malah nyasar sampai Warung Ijo Pakem


Seru bukan? Mau ikut?

16.7.12

GPS: Ziarah ke Goa Maria Sendang Jatiningsih

Gowes Pagi di hari Sabtu atau Gowes Pagi Sabtu-sabtu (GPS) tanggal 14 Juli 2012 akhirnya kesampaian juga ke Sendang Jatiningsih. Dikancani oleh Kang Tono, niat hati untuk ziarah di Goa Maria Sendang Jatiningsih dengan gowes terwujud sudah. Total jarak yang kami gowesi adalah 53,51 km. Rute berangkat kami lewat jalur utara yaitu selokan Mataram menuju Ancol, demi kenikmatan udara segar yang ditawarkan oleh alam yang masih penuh oleh persawahan di sekitaran selokan Mataram. Sedangkan pulangnya,kami bersaing dengan kendaraan-kendaraan bermesin dan berasap melalui Jalan Jogja-Godean. Untungnya cuaca saat itu mungkin sangat enak bagi yang masih tidur karena mendung-dingin-agak gerimis sehingga perjalanan kami pun tidak mendapat rintangan dari sang matahari. Ada yang mau ikut lagi gowes ziarah?

Rute Pringwulung - Jatiningsih - Pringwulung

Foto2 di Sendang Jatiningsih

Foto2 di Sendang Jatiningsih

Foto2 di Sendang Jatiningsih

Biar seger.. ini sumber air sendangnya

Biar kusuk doanya, cuci muka n tangan, setan2 yg nempel pas gowes pada lepas

Salah satu relief di pemberhentian Jalan Salib

Altar Suci yang baru

Sejuknyaaaaa






Soto Madura, kuliner di perjalanan pulang

Gowes Wisata Candi: Journey to Plaosan

Gowes Sore Minggu-minggu (GSM) yang akhirnya jadi Night Riding (NR) ketika pulangnya ini kami adakan pada hari Minggu tanggal 8 Juli 2012. Tumben nih goweser bisa nyampe 8 orang. :D Rute berangkat kami pilih menyusuri Selokan Mataram ke arah Timur demi kelayakan kadar udara yang lebih sehat, sedangkan untuk pulangnya mau tidak mau kami harus melalui Jalan Jogja-Solo demi keamanan bersepeda (tidak nyemplung selokan dan dicegat rampok :D) jika harus melalui rute yag sama ketika berangkat.

Opo meneh?
Menurut sumber yogyes, Candi Plaosan adalah sebuah candi yang dibangun oleh Rakai Pikatan untuk permaisurinya, Pramudyawardani. Terletak di Dusun Bugisan Kecamatan Prambanan, arsitektur candi ini merupakan perpaduan Hindu dan Budha.

Kompleks Plaosan dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul. Kedua candi itu memiliki teras berbentuk segi empat yang dikelilingi oleh dinding, tempat semedi berbentuk gardu di bagian barat serta stupa di sisi lainnya. Karena kesamaan itu, maka kenampakan Candi Plaosan Lor dan Kidul hampir serupa jika dilihat dari jauh sehingga sampai sekarang Candi Plaosan juga sering disebut candi kembar.

Rute Gowes Candi Plaosan - Pringwulung

Tujuan Gowes: Candi Plaosan Lor













-: Untuk foto candinya kok ga ada?
+: Harap maklum para pembaca, kamera yang kami gunakan tidak support untuk night view sih. nabung sik gek tumbas DSLR.. (mending nggo tuku pit meneh sihh) :D

Kalo begitu kami pinjam saja foto dari yogyes untuk foto-foto candinya:

Galeri Foto CANDI PLAOSAN

Klik gambar untuk memperbesar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites